Komponen Utama Bangunan Konstruksi Baja
Rumahmaterial.com - Dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat Bill of Quantity (BQ) yang berisi item pekerjaan dan berapa jumlah volumenya.
Untuk bangunan konstruksi baja kita dapat mulai membuat BQ dengan melakukan identifikasi item-item pekerjaannya terlebih dahulu baru kemudian kita melakukan perhitungan volume untuk masing-masing pekerjaannya.
Meski tergantung dari jenis dan bentuk bangunannya, Secara umum terdapat beberapa komponen utama bangunan struktur baja yaitu :
1. Pekerjaan Tanah
Termasuk di dalamnya pekerjaan galian tanah, urugan kembali bekas galian, pekerjaan perkerasan lahan berupa urugan dan pemadatan untuk peninggian level bangunan jika diperlukan (biasa menggunakan urugan sirtu yang dipadatkan).
2. Pekerjaan Pondasi
Pondasi tergantung dari jenis bangunan, bebannya, dan kondisi tanah di lokasi tersebut. Jika diperlukan pondasi dalam bisa menggunakan tiang pancang atau bor pile. Sedangkan untuk pondasi dangkal bisa menggunakan pondasi beton bertulang setempat atau pondasi lajur.
Tetapi umumnya untuk bangunan gudang dan pabrik yang menggunakan konstruksi baja menggunakan pondasi tiang pancang.
3. Pekerjaan Pile Cap, Sloof, dan Kolom Beton
Pekerjaan pile cap, sloof, dan kolom beton menggunakan struktur beton bertulang. Biasa menggunakan mutu beton minimal K-300 dengan tulangan besi sesuai dengan gambar desain strukturnya.
4. Pekerjaan Kolom dan Balok Baja
Kolom dan balok baja biasa menggunakan profil baja WF yang difinish dengan meni zinchromate dan cat finish (atau cuma meni zinchromate saja tanpa cat finish, tergantung permintaan / spesifikasi teknisnya).
Untuk balok baja terdiri dari balok rafter atau balok kuda-kuda baja dan balok regel yang menghubungkan antara kolom dan balok rafter yang satu dengan yang lain.
5. Pekerjaan Sambungan
Terdiri dari pekerjaan pelat base plate, angkur baut (anchor bolt), pelat penyambung balok baja dengan kolom baja, maupun balok baja dengan balok baja, serta pekerjaan baut dan pengelasan (jika menggunakan sambungan las).
Antara base plate dan kolom beton pedestal jangan lupa adanya item pekerjaan grouting.
6. Pekerjaan Atap
Pekerjaan atap terbagi menjadi pekerjaan gording (biasa menggunakan profil baja CNP / lipped channel), ikatan angin / bracing rafter (biasa menggunakan besi dia. 19 mm), dan trekstang / sagrod (biasa menggunakan besi dia. 10 mm).
Selain itu ada pekerjaan flashing dan penutup atapnya yang biasa menggunakan atap metal dilengkapi dengan insulasi atau tidak.
Jangan lupakan juga pekerjaan talang atau gutter disertai dengan rangkanya yang menggunakan besi CNP atau besi siku (tergantung dari desain strukturnya).
7. Pekerjaan Dinding
Bisa menggunakan pasangan bata merah atau bata ringan atau menggunakan dinding cladding / metal dengan rangka besi.
Biasanya untuk bangunan pabrik menggunakan pasangan dinding kombinasi antara pasangan bata di sisi bawahnya dan cladding di sisi atasnya.
8. Pekerjaan Pintu dan Jendela
Untuk bangunan konstruksi baja umumnya digunakan untuk pabrik atau gudang sehingga umumnya menggunakan pintu besi swing atau pintu besi sliding.
Kecuali jika terdapat ruangan kantor dan toilet biasanya menggunakan pintu kayu double teakwood dengan kusen aluminium.
9. Pekerjaan Lantai
Biasa menggunakan lantai beton dengan ketebalan 20 cm dan 2 lapis tulangan wiremesh M8, tanpa finishing (hanya ditrowel halus), atau bisa menggunakan finishing floor hardener, atau finishing lantai epoxy coating.
Dengan mengetahui komponen utama bangunan konstruksi baja dan menghitung volumenya, maka kita dapat membuat Bill of Quantity untuk pekerjaan bangunan tersebut dengan lebih lengkap dan teliti.
Posting Komentar untuk "Komponen Utama Bangunan Konstruksi Baja"