Beton Sitemix vs Readymix: Mana yang Lebih Baik untuk Proyek Anda?

Beton Sitemix vs Readymix

Rumahmaterial.com - Dalam setiap pekerjaan konstruksi—baik pembangunan rumah tinggal, ruko, gedung, maupun infrastruktur—pemilihan jenis beton memegang peranan krusial. 

Dua jenis beton yang sering digunakan adalah beton sitemix dan beton readymix. Meski sama-sama menghasilkan beton, keduanya memiliki karakteristik, metode produksi, kualitas, serta biaya yang sangat berbeda.

Sayangnya, banyak pemilik proyek yang masih bingung memilih mana yang tepat. Ada yang merasa beton sitemix lebih murah, tetapi hasilnya kadang tidak konsisten. 

Ada pula yang memilih beton readymix karena praktis, namun terkejut dengan biayanya yang tampak lebih tinggi di awal.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan lengkap antara beton sitemix dan readymix, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, biaya tersembunyi, hingga rekomendasi pemilihannya untuk berbagai jenis proyek. 

1. Pengertian Beton Sitemix dan Readymix

Apa itu Beton Sitemix?

Beton sitemix adalah beton yang diproduksi secara langsung di area proyek menggunakan alat sederhana seperti molen kecil atau bahkan dicampur manual. 

Semua material beton seperti semen, pasir, split, air, dan aditif diolah oleh tukang berdasarkan takaran yang ditetapkan mandor atau kontraktor.

Karena prosesnya dilakukan di lapangan, beton sitemix sering dianggap lebih fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi proyek. Namun fleksibilitas ini juga bisa menjadi sumber ketidakseragaman mutu.

Apa itu Beton Readymix?

Beton readymix adalah beton yang diproduksi secara profesional di batching plant beton menggunakan sistem komputerisasi. Komposisi material ditakar dengan presisi, sehingga mutu beton lebih konsisten. 

Setelah dicampur, beton diangkut menggunakan truck mixer menuju lokasi proyek dan dapat langsung digunakan untuk pekerjaan pengecoran beton.

Beton readymix sangat populer untuk proyek-proyek skala menengah hingga besar karena lebih cepat, bersih, dan memiliki kualitas tinggi.

2. Perbedaan Mendasar Beton Sitemix vs Readymix

Untuk memahami perbedaan keduanya lebih dalam, mari kita lihat perbandingan dari berbagai aspek yang paling krusial dalam konstruksi.

Faktor   Beton Sitemix  Beton Readymix  
Proses Produksi
  • Semua material diangkut ke lokasi proyek.
  • Dicampur menggunakan molen dengan kapasitas rendah.
  • Takaran sering menggunakan sekop atau ember.
  • Hasil tergantung kemampuan pekerja.
  • Diproduksi di pabrik dengan standar mutu tinggi.
  • Takaran menggunakan komputer.
  • Slump diatur sesuai kebutuhan teknis.
  • Dikirim menggunakan truk molen berkapasitas besar.
Kualitas dan Konsistensi BetonKualitas sitemix bisa berubah-ubah karena:
  • Kadar air tidak terukur dengan baik.
  • Pasir/kerikil basah atau kotor.
  • Tukang salah takaran.
  • Waktu pengadukan tidak konsisten.
Akibatnya,mutu beton bisa tidak sesuai denganandar desain struktur
Mutu readymix lebih konsisten karena:
  • Bahan baku dipilih dengan standar pabrik.
  • Pemakaian admixture dapat dikontrol.
  • Pengujian slump dilakukan sebelum pengecoran.
  • Bisa diproduksi dengan mutu tinggi (misal K-350 ke atas).
Untuk struktur yang kritis seperti kolom dan balok, readymix jauh lebih aman.
Kecepatan Pengecoran 1 molen hanya sekitar 0,3–0,5 m³. Jika harus mengecor 10 m³, butuh:
  • Waktu 4–6 jam,
  • Pekerja banyak,
  • Risiko beton mengeras sebelum selesai.
1 truk membawa 5–7 m³. Dengan 2 truk saja, pengecoran 10 m³ selesai dalam kurang dari 1 jam.

Readymix unggul jauh dalam kecepatan.
Efisiensi Biaya Sitemix terkadang terlihat lebih murah, tetapi sebenarnya tidak selalu.Biaya sitemix meliputi:
  • Tenaga tukang lebih banyak.
  • Material harus dibeli terpisah.
  • Risiko pemborosan material.
  • Mutu tidak terkontrol → bisa terjadi retak, beton keropos, atau perbaikan struktur.
Readymix tampak lebih mahal, tetapi lebih efisien secara keseluruhan.Biayanya meliputi:
  • Harga per m³ yang jelas.
  • Tenaga lebih sedikit.
  • Mutu konsisten sehingga minim perbaikan.
  • Waktu proyek lebih singkat → mengurangi biaya overhead.
Untuk proyek besar atau struktural, readymix lebih ekonomis dalam jangka panjang.
Kebutuhan Tenaga Kerja
  • Butuh banyak pekerja untuk mengaduk, mengangkat, dan menuang.
  • Produktivitas sangat tergantung stamina tukang.
  • Human error tinggi.
  • Hanya butuh beberapa pekerja untuk finishing dan guiding hose pompa beton.
  • Tidak ada proses angkut manual beton.
Kebersihan dan Kerapian Lapangan
  • Lapangan lebih berantakan.
  • Banyak sisa pasir, split, adukan, dan tumpahan.
  • Datang dalam bentuk jadi.
  • Pekerjaan lebih bersih dan rapi.
Akses Lokasi Cocok untuk lokasi sempit, gang kecil, atau sulit dijangkau truk mixer
  • Butuh akses minimal 3 meter untuk truk mixer.
  • Jika tidak memungkinkan, bisa pakai pompa beton mini.

3. Kelebihan dan Kekurangan Sitemix vs Readymix

Kelebihan Beton Sitemix

  • Fleksibel untuk lokasi sempit.
  • Biaya awal terlihat lebih murah.
  • Cocok untuk volume kecil (<5 m³).
  • Waktu pengadukan bisa disesuaikan.

Kekurangan Beton Sitemix

  • Mutu mudah berubah.
  • Banyak tenaga kerja.
  • Lambat dan melelahkan.
  • Risiko kegagalan struktur lebih tinggi.

Kelebihan Beton Readymix

  • Mutu presisi dan konsisten.
  • Pengecoran cepat.
  • Minim tenaga kerja.
  • Ada pilihan mutu tinggi.
  • Lapangan lebih bersih.
  • * Lebih efisien untuk volume besar.

Kekurangan Beton Readymix

  • Perlu akses jalan yang cukup.
  • Harga awal tampak lebih tinggi.
  • Ada batas waktu (masa "workability") dari batching plant ke lokasi.

4. Kapan Sebaiknya Menggunakan Sitemix?

Beton Sitemix cocok untuk:

  • Pengerjaan volume kecil: sloof kecil, perbaikan minor, tangga kecil, atau lantai dak tipis.
  • Lokasi sulit dijangkau truk mixer.
  • Proyek non-struktural.

Jika mutu tidak terlalu kritis dan kondisi site terbatas, sitemix bisa menjadi pilihan.

5. Kapan Sebaiknya Menggunakan Readymix?

Beton Readymix adalah pilihan terbaik untuk:

  • Struktur utama: kolom, balok, slab, pile cap.
  • Pekerjaan volume besar.
  • Proyek yang mengejar deadline.
  • Mutu beton K-250 ke atas.
  • Pengecoran yang harus selesai dalam satu waktu (monolit).

Readymix memberi nilai tambah berupa keamanan struktur, kualitas, dan kecepatan.

6. Kesalahan Umum Saat Memilih Jenis Beton

Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemilik proyek:

  1. Hanya mempertimbangkan harga per m3. Padahal yang lebih penting adalah: mutu, risiko, efisiensi waktu.
  2. Tidak memperhitungkan akses kendaraan. Truk mixer sulit masuk? Gunakan pompa mini atau tetap pilih sitemix.
  3. Menunda pengecoran terlalu lama. Pada sitemix, jeda 10–15 menit saja bisa mengubah kualitas adukan.
  4. Tidak melakukan slump test. Untuk readymix, wajib dilakukan slump test di lokasi sebelum pengecoran dimulai.

7. Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik, Sitemix atau Readymix?

Jawabannya tergantung kebutuhan proyek Anda.

Gunakan Sitemix jika:

  • Volume kecil.
  • Lokasi sulit dijangkau truk mixer.
  • Mutu beton tidak terlalu kritis.

Gunakan Readymix jika:

  • Proyek butuh mutu tinggi.
  • Volume besar.
  • Kecepatan penting.
  • Anda ingin hasil yang bersih, rapi, dan minim risiko perbaikan.

Jika sedang membangun rumah dua lantai atau bangunan komersial, readymix hampir selalu menjadi pilihan terbaik, terutama pada elemen struktural.

Posting Komentar untuk "Beton Sitemix vs Readymix: Mana yang Lebih Baik untuk Proyek Anda?"