Saluran Beton Cast In-Situ: Perbedaan Tipe Low Duty dan Heavy Duty pada Sistem Drainase

Rumahmaterial.com - Sistem drainase atau saluran air adalah salah satu bagian paling penting dalam setiap proyek konstruksi, baik itu perumahan, jalan raya, kawasan industri seperti pabrik dan gudang, hingga pelabuhan. 

Tanpa sistem drainase yang baik, genangan air dan banjir bisa merusak infrastruktur, mengganggu kenyamanan, bahkan mengurangi umur pakai jalan maupun bangunan.

Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk membuat drainase adalah saluran beton cast in-situ. Teknik ini memungkinkan kontraktor membentuk saluran langsung di lokasi proyek dengan pengecoran beton sesuai desain. 

Menariknya, saluran beton in-situ atau cor ditempat bisa dirancang dalam dua tipe utama yaitu tipe low duty dan tipe heavy duty.

Apa Itu Saluran Beton Cast In-Situ?

Saluran beton cast in-situ adalah saluran drainase yang dibuat langsung di lokasi proyek dengan pengecoran beton ke dalam bekisting (formwork) yang sudah dipasang sebelumnya. 

Berbeda dengan produk saluran beton precast (U-ditch atau box culvert) yang diproduksi di pabrik, metode ini lebih fleksibel karena bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Kelebihan dan Kekurangan Cast In-Situ

Kelebihan dari saluran beton cast in situ adalah :

  1. Fleksibilitas desain → bisa menyesuaikan ukuran, bentuk, dan kemiringan sesuai kebutuhan proyek.
  2. Kekuatan terjamin → mutu beton bisa dikontrol di lokasi dengan standar yang ditentukan.
  3. Sambungan lebih minim → tidak seperti precast yang punya banyak sambungan antar unit, in-situ biasanya lebih kedap air.

Sedangkan kekurangan dari saluran beton cast in situ adalah :

  1. Waktu Pengerjaan Lebih Lama → Karena harus pasang bekisting, pengecoran, curing (perawatan beton), sampai beton benar-benar keras, maka durasi pengerjaan saluran in-situ lebih panjang dibanding precast.
  2. Tergantung Kondisi Cuaca → Pekerjaan pengecoran sangat dipengaruhi hujan, panas, atau kelembapan. Hujan deras bisa merusak kualitas pengecoran, sementara panas ekstrem bisa membuat beton cepat retak karena penyusutan.
  3. Kualitas Bisa Tidak Konsisten → Mutu beton sangat tergantung keahlian tenaga kerja di lapangan, pengendalian material, dan metode pengecoran. Kalau tidak diawasi dengan baik, hasilnya bisa berbeda antar titik.
  4. Biaya Pekerjaan Lapangan Lebih Tinggi → Untuk volume kecil atau menengah, biaya pembuatan saluran beton cast in-situ bisa lebih mahal karena perlu pekerja lebih banyak, bekisting, serta perawatan beton.
  5. Risiko Retak Lebih Tinggi → Retak bisa muncul jika curing (perawatan beton) tidak dilakukan dengan benar, atau jika ada pergeseran tanah di bawah saluran.
  6. Mengganggu Aktivitas Sekitar → Karena pekerjaan dilakukan di lokasi (on site), maka area kerja sering menimbulkan gangguan seperti jalan yang harus ditutup, kebisingan, atau debu.
  7. Kesulitan pada Akses Lokasi Sempit → Jika area kerja sempit atau sulit dijangkau alat, pemasangan bekisting dan pengecoran bisa jadi rumit.

Perbedaan Low Duty vs Heavy Duty

Saluran beton in-situ dibagi menjadi dua kategori berdasarkan beban lalu lintas yang melewati atau berada di atasnya.

Saluran Beton Cast In Situ

1. Saluran Beton Cast In-Situ Low Duty

Biasanya digunakan untuk area dengan beban ringan. Contoh penerapan saluran ini antara lain:

  • Jalan lingkungan perumahan.
  • Area pedestrian atau trotoar.
  • Kawasan perkantoran kecil.

Ciri-ciri adalah:

  • Dimensi saluran relatif kecil (30–60 cm lebar).
  • Tebal dinding beton lebih tipis dibanding heavy duty, biasanya sekitar 10 -12 cm.
  • Mutu beton readymix biasanya K-225 sampai K-250.
  • Dilengkapi 1 lapis besi tulangan (steel reinforcement) dia 10-150 mm untuk memperkuat struktur.
  • Penutup saluran (jika ada) dari beton bertulang dengan 2 lapis tulangan dia 10-150 mm atau menggunakan plat baja.

2. Saluran Beton Cast In-Situ Heavy Duty

Didesain untuk menahan beban berat dan lalu lintas padat. Contoh penerapan saluran ini antara lain :

  • Jalan raya dan tol.
  • Kawasan industri & gudang logistik.
  • Pelabuhan dan bandara.

Ciri-cirinya adalah :

  • Dimensi saluran lebih besar (bisa lebih dari 80 cm lebar dan 100 cm dalam).
  • Tebal dinding dan dasar beton lebih tebal (15–25 cm).
  • Mutu beton readymix lebih tinggi, biasanya K-300 hingga K-350.
  • Dilengkapi 2 lapis besi tulangan (steel reinforcement) dia. 10-150 mm atau lebih besar untuk memperkuat struktur.
  • Penutup saluran dari beton bertulang dengan 2 lapis tulangan atau besi cor agar mampu menahan kendaraan berat.

Biaya Pembuatan Saluran Beton Cast In-Situ

Biaya sangat dipengaruhi oleh:

  • Dimensi saluran (lebar dan kedalaman).
  • Mutu beton yang digunakan.
  • Ukuran diameter, jumlah, dan jarak besi tulangan.
  • Kondisi lapangan (akses alat, kondisi tanah, kebutuhan dewatering).

Sebagai gambaran kasar:

  • Low duty:Rp 700.000 – Rp 1.200.000 per meter lari.
  • Heavy duty Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 per meter lari.

Harga ini bisa berbeda tergantung daerah, harga material, ukuran saluran, dan volume pekerjaan.

Tips Memilih dan Mendesain Saluran Beton Cast In-Situ

  1. Analisis beban lalu lintas. Jika area hanya dilalui kendaraan ringan, cukup gunakan low duty agar lebih hemat. Tapi jika area untuk truk dan kontainer, pilih heavy duty.
  2. Perhatikan kemiringan dasar saluran. Idealnya kemiringan 0,5% – 2% agar air bisa mengalir lancar tanpa endapan.
  3. Gunakan mutu beton sesuai standar. Jangan menurunkan kualitas beton di bawah spesifikasi karena bisa memengaruhi daya tahan.
  4. Rencanakan perawatan. Saluran perlu rutin dibersihkan dari lumpur, sampah, atau sedimen agar fungsinya tetap maksimal.

Kesimpulan

Saluran beton cast in-situ adalah solusi fleksibel untuk sistem drainase, karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

  • Low duty cocok untuk perumahan, jalan lingkungan, dan area dengan beban ringan.
  • Heavy duty wajib dipakai di jalan raya, kawasan industri, bandara, hingga pelabuhan.

Meski biaya heavy duty lebih tinggi, umur teknisnya jauh lebih panjang dan minim perawatan. Jadi, pemilihan jenis saluran sebaiknya mempertimbangkan **beban lalu lintas, umur pakai yang diinginkan, serta anggaran proyek.

Posting Komentar untuk "Saluran Beton Cast In-Situ: Perbedaan Tipe Low Duty dan Heavy Duty pada Sistem Drainase"