Prinsip Membuat Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Analisa Harga Satuan

Rumahmaterial.com - Dalam menghitung RAB proyek konstruksi untuk mendapatkan harga satuan item pekerjaan tertentu kadang kita perlu melakukan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan tersebut.  

Sebenarnya ada format dan koefisien analisa harga satuan SNI, tetapi biasanya setiap kontraktor akan memiliki pedoman analisa harga satuan masing-masing.  

Sebenarnya bagaimana sih cara membuat analisa harga satuan pekerjaan?

Seperti kita ketahui, secara umum analisa harga satuan pekerjaan konstruksi terdiri dari komponen biaya material, peralatan, dan upah tenaga kerja.

Biaya Material

Untuk biaya material tentunya kita harus mengetahui apa saja dan berapa kebutuhan material yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.

Misal untuk pekerjaan pasangan dinding keramik tile apa saja materialnya? 

Tentunya untuk pekerjan tersebut kita membutuhkan material keramik tile, tile grout, semen dan pasir (jika menggunakan adukan konvensional), atau mortar instan perekat keramik (jika menggunakan mortar instan).

Untuk jumlah kebutuhan materialnya kita bisa melakukan perhitungan berdasarkan logika atau berdasarkan daya sebar / konsumsi kebutuhan material dari produsennya.  

Untuk mempermudah dalam mendapatkan jumlah kebutuhan material untuk beberapa item pekerjaan kita bisa menggunakan kalkulator material.

Biaya Peralatan

Untuk biaya peralatan kita dapat memperkirakan apa saja dan jumlah peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. 

Tetapi kadang dalam perhitungan biaya peralatan ada yang habis terpakai dan ada yang tidak, misalnya mesin potong keramik bisa dipakai terus menerus selama masih berfungsi dengan baik, tetapi mata pisau keramiknya akan habis seiring pemakaian.

Untuk mempermudah dalam perhitungan bisa juga biaya peralatan diasumsikan dalam prosentase dari jumlah biaya material. Misalnya kita ambil biaya peralatan atau alat bantu sebesar 5% dari total biaya material.

Biaya Upah Tenaga Kerja

Sedangkan untuk upah tenaga kerja bisa diambil dari harga borongan upah atau bisa juga dari analisa produktivitasnya.

Misal dari mandor pemborong kita mendapatkan informasi bahwa upah borongan untuk 1 m2 pekerjaan pasangan dinding bata ringan adalah 42.750 / m2.

Atau kalau dengan analisa produktivitas kita bisa dapatkan dengan melakukan pengamatan berapa waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Dalam analisa harga satuan kadang upah dijabarkan dalam koefisien dengan satuan OH atau orang hari yang sebenarnya tergantung dari hasil analisa produktivitas tadi.

Upah pasangan dinding bata ringan
Pekerja    0,2000 OH  @  120.000 = 24.000
Tukang Batu 0,1000 OH @ 160.000 = 16.000
Kepala Tukang 0,0100 OH @ 175.000 = 1.750
Mandor 0,0050 OH @ 200.000 = 1.000




Jumlah = 42.750
Apa sih maksud koefisien analisa harga satuan upah dalam contoh di atas? 

Maksudnya adalah berdasarkan analisa produktivitas untuk 1 orang mandor dengan 2 kepala tukang, 20 tukang batu dan 40 pekerja dalam 1 hari akan dapat menyelesaikan 200 m2 pasangan dinding bata ringan. 

Note : hasil analisa produktivitas hanya merupakan pendekatan dan bisa berbeda karena kinerja dan keterampilan masing-masing tukang bisa berbeda.

Posting Komentar untuk "Prinsip Membuat Analisa Harga Satuan Pekerjaan"