Rahasia Roof Garden Awet: 6 Lapisan Penting yang Tak Boleh Terlewat

Lapisan Roof Garden

Rumahmaterial.com - Pembuatan roof garden atau taman atap kini semakin populer, khususnya pada bangunan hunian maupun komersial yang mencoba ikut mengusung konsep hijau (green building). 

Selain berfungsi sebagai elemen estetika, roof garden juga mampu meningkatkan kualitas udara, mengurangi efek urban heat island, hingga menambah ruang relaksasi. 

Namun, banyak orang belum menyadari bahwa keberhasilan dan ketahanan roof garden sangat bergantung pada struktur lapisannya.

Untuk memastikan taman atap tahan lama dan tidak menimbulkan masalah seperti kebocoran atau kerusakan struktural, ada enam lapisan penting yang harus diterapkan dengan tepat. Berikut penjelasannya:

1. Lapisan Atap Dak Beton

Ini merupakan bagian paling dasar dari roof garden, biasanya berupa pelat beton bertulang yang menjadi fondasi utama penopang seluruh beban taman. 

Struktur ini harus dirancang untuk menahan beban hidup (tanaman, air, manusia) dan beban mati (lapisan-lapisan di atasnya). Konsultasi dengan engineer struktur sangat disarankan untuk memastikan kekuatan dan keamanan jangka panjang.

2. Lapisan Kemiringan (Sloping Layer)

Lapisan ini berfungsi untuk mengarahkan aliran air hujan ke titik drainase agar tidak terjadi genangan air di atas permukaan. 

Umumnya dibuat dengan screed adukan semen pasir ringan dengan kemiringan minimum 1-2%. Sistem kemiringan yang tepat membantu mencegah akumulasi air yang dapat merusak lapisan waterproofing.

3. Lapisan Pelindung / Waterproofing

Waterproofing adalah lapisan paling penting untuk mencegah rembesan air ke struktur bangunan. Jenis waterproofing yang umum digunakan antara lain waterproofing membrane bakar (bitumen sheet) atau liquid waterproofing berbahan dasar poliuretan atau akrilik. 

Pemasangan harus dilakukan oleh aplikator profesional untuk memastikan hasil yang rapat dan tahan lama.

4. Lapisan Drainase

Lapisan drainase berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari atas roof garden menuju saluran pembuangan air. Lapisan ini dapat terdiri dari media penyaringan dan pipa pembuangan air. 

Pastikan lapisan drainase yang digunakan mampu menampung air hujan yang cukup dan memiliki kemampuan membuang air dengan cepat.

Lapisan drainase ini bisa berupa batu kerikil atau batu apung dengan ketebalan sekitar 10 sampai 12 cm. Selain itu saat ini untuk lapisan drainase ada produk drainase cell dari bahan polypropylene yang kuat tapi lebih ringan sehingga tidak menambah beban untuk struktur atap.

5. Lapisan Filter / Geotextile

Lapisan filter berfungsi untuk menahan tanah dan partikel-partikel kecil lainnya agar tidak masuk ke dalam lapisan drainase. 

Lapisan ini biasanya disebut juga dengan geotextile,terbuat dari bahan nonwoven yang dapat menahan partikel tanah dan lumpur.

6. Lapisan Tanah / Media Tanam

Lapisan tanah atau media tanam adalah lapisan terakhir pada roof garden. Pastikan lapisan tanah yang digunakan cukup subur dan dapat menampung jenis tanaman yang ingin ditanam. 

Secara berkala tanah harus digemburkan atau ditambah pupuk kompos jika diperlukan, jika unsur hara nya telah hilang, tanah hrus diganti dengan yang baru.

Tanaman Untuk Roof Garden

Tanaman yang ditanam pada roof garden harus dipilih dengan hati-hati. Pilih tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat roof garden berada. 

Pilih tanaman yang dapat tumbuh di lokasi dengan sinar matahari yang cukup, tahan terhadap angin, dan mampu tumbuh di media tanam yang terbatas.

Dengan memperhatikan lapisan-lapisan di atas, roof garden yang dibuat dapat tahan lama dan dapat menampung berbagai jenis tanaman yang indah. 

Pastikan juga untuk merawat roof garden secara teratur agar dapat tetap tumbuh subur dan menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai.

Posting Komentar untuk "Rahasia Roof Garden Awet: 6 Lapisan Penting yang Tak Boleh Terlewat"