Tahapan Perencanaan Bangunan dari Nol Sampai Siap Bangun (Lengkap dengan Estimasi Waktu)

Perencanaan Bangunan

Rumahmaterial.com - Merencanakan pembangunan rumah, ruko, atau bangunan komersial memang bukan hal yang bisa dilakukan asal jadi. Tanpa perencanaan matang, proyek bisa molor, biaya membengkak, atau malah berakhir dengan hasil yang tidak sesuai harapan. 

Karena itu, penting untuk memahami tahapan perencanaan bangunan secara menyeluruh sebelum mulai membangun.

Artikel ini akan membahas langkah demi langkah proses perencanaan bangunan dari awal hingga siap untuk dibangun, lengkap dengan perkiraan waktu pengerjaan di setiap tahap. 

Cocok untuk Anda yang ingin membangun rumah pribadi, kantor, ruko, maupun proyek skala kecil-menengah lainnya.

1. Konsultasi Awal & Pengumpulan Data (1–2 Minggu)

Langkah pertama dalam perencanaan bangunan adalah konsultasi awal dengan arsitek atau konsultan perencana. Di tahap ini, Anda akan berdiskusi soal kebutuhan ruang, gaya bangunan yang diinginkan, bujet kasar, hingga kondisi lahan yang tersedia.

Beberapa hal yang dikumpulkan di tahap ini:

  • Sertifikat tanah
  • Gambar situasi atau peta lokasi
  • Peraturan zonasi dan tata ruang di lokasi proyek

Tujuannya: menyusun brief proyek yang jelas sebagai dasar tahapan selanjutnya.

2. Studi Kelayakan (Feasibility Study) – 1–2 Minggu

Jika proyek tergolong menengah ke atas, studi kelayakan menjadi sangat penting. Di tahap ini, konsultan akan mengecek kelayakan teknis dan legalitas lahan. Termasuk di dalamnya: KDB, KLB, GSB, dan tinggi maksimum bangunan.

Hasil studi ini akan memberikan gambaran apakah bangunan yang direncanakan bisa dibangun sesuai peraturan, dan layak dari sisi bujet dan teknis.

3. Konsep Desain (Pra-Rencana) – 2–4 Minggu

Setelah arah dan batasan proyek jelas, masuk ke tahap desain awal. Di sinilah arsitek mulai menggambar denah, tampak bangunan, dan sketsa 3D kasar berdasarkan kebutuhan Anda.

Biasanya akan ada 1–2 kali revisi untuk menyempurnakan desain berdasarkan feedback klien. Tahap ini sangat krusial untuk memastikan desainnya sesuai visi dan karakter Anda sebagai pemilik.

4. Desain Pengembangan (Design Development) – 3–5 Minggu

Konsep yang disetujui kemudian dikembangkan menjadi gambar teknis yang lebih rinci. Mulai dari penempatan struktur bangunan, sistem plumbing, listrik, hingga detail ventilasi.

Jika ada konsultan struktur atau MEP (mekanikal elektrikal plumbing), mereka akan mulai terlibat aktif di tahap ini.

5. Gambar Kerja Teknis (Detail Engineering Design) – 4–6 Minggu

Tahap ini adalah puncaknya proses desain. Semua gambar detail arsitektur, struktur, dan MEP akan disusun lengkap agar bisa digunakan langsung oleh kontraktor untuk membangun.

Hasilnya berupa gambar kerja dalam format CAD atau PDF yang mencakup:

  • Denah detail
  • Potongan bangunan
  • Tampak fasad
  • Detail struktur beton, baja, atau kayu
  • Gambar instalasi listrik dan plumbing

6. Pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) – 1–2 Minggu

RAB disusun berdasarkan gambar kerja. Di sinilah Anda bisa melihat perkiraan biaya pembangunan secara lengkap, mulai dari pekerjaan tanah, struktur, dinding, atap, hingga instalasi listrik dan finishing.

Adanya RAB penting untuk jadi acuan:

  • Saat memilih kontraktor
  • Saat menyiapkan dana atau pengajuan KPR konstruksi
  • Untuk kontrol biaya selama pembangunan

7. Pengurusan Izin Bangunan (IMB atau PBG) – 8–12 Minggu

Sebelum bangun, Anda wajib mengurus perizinan. Saat ini, izin bangunan di Indonesia sudah menggunakan sistem PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) menggantikan IMB.

Waktu proses izin bisa bervariasi tergantung daerah, kesiapan dokumen, dan kecepatan pemeriksaan dari dinas terkait. Idealnya proses ini dilakukan paralel dengan tahap akhir desain, agar tidak menghambat pembangunan.

8. Pemilihan Kontraktor / Tender – 2–4 Minggu

Setelah semua siap, Anda bisa mulai memilih kontraktor. Bisa lewat sistem tender (jika proyek besar), atau langsung menunjuk kontraktor yang bisa dipercaya.

Pastikan kontraktor yang dipilih memiliki:

  • Pengalaman proyek serupa
  • SDM yang kompeten
  • Harga yang wajar dan sesuai dengan RAB dan spesifikasi teknisnya.

9. Pengawasan Selama Konstruksi (Opsional Tapi Disarankan)

Jika Anda tidak terbiasa dengan proyek konstruksi, sebaiknya menunjuk konsultan pengawas atau manajemen proyek. Mereka akan memastikan semua pekerjaan di lapangan sesuai dengan gambar dan spesifikasi yang disetujui.

Kesimpulan

Perencanaan bangunan yang matang tidak hanya soal gambar arsitektur, tapi juga mencakup pengumpulan data, desain teknis, perizinan, hingga estimasi biaya. 

Proses ini memerlukan waktu, komunikasi yang baik antara pemilik dan konsultan, serta pemahaman atas regulasi yang berlaku.

Jika Anda sedang merencanakan pembangunan rumah atau proyek lainnya, pastikan untuk melibatkan konsultan perencana yang berpengalaman agar prosesnya berjalan lancar dan hasilnya optimal.

Kalau Anda ingin tahu lebih detail tentang biaya jasa perencana atau contoh RAB berdasarkan tipe bangunan, silakan tinggalkan pertanyaan di kolom komentar atau hubungi kami langsung. Kami siap bantu dari awal hingga akhir!

Posting Komentar untuk "Tahapan Perencanaan Bangunan dari Nol Sampai Siap Bangun (Lengkap dengan Estimasi Waktu)"