Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi

Alat Berat Excavator
Alat Berat Excavator

Dalam pelaksanaan proyek konstruksi penggunaan alat berat sudah menjadi hal yang umum, terutama jika proyek tersebut berskala besar. 

Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan alat berat? 

Alat Berat (Heavy Equipment) adalah alat mekanis yang digunakan untuk membantu manusia dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Mengapa perlu penggunaan alat berat? 

Penggunaan alat berat sebenarnya terutama bertujuan untuk mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan, selain itu dengan tenaga alat berat yang besar maka akan sanggup melaksanakan jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga manusia secara manual.

Kadang sampai batas volume tertentu untuk suatu jenis pekerjaan, penggunaan alat berat jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia.

Alat berat terbagi berdasarkan Fungsi dan Operasionalnya. Berdasarkan fungsinya, alat berat terbagi menjadi :
  1. Alat berat untuk mengolah lahan (membersihkan dan merapikan lahan), contoh : excavator, motor grader, scraper
  2. Alat berat untuk menggali (cut and fill/menggali dan menimbun), contoh : excavator, front shovel, dragline, shell.
  3. Alat berat untuk mengangkut (transportasi), contoh : crane, truck, truck mixer, belt conveyor
  4. Alat berat untuk memindahkan material pada jarak yang pendek/dekat, contoh : wheel loader, bulldozer
  5. Alat berat untuk memadatkan suatu lahan, contoh : pneumatic tire roller, smooth wheel roller, sheep foot roller, tamping roller 
  6. Alat berat untuk produksi material pada proyek konstruksi, contoh : mixer / beton molen, concrete batching plant, stone crusher, asphalt mixing plant (AMP)
  7. Alat berat untuk penempatan akhir, contoh :  concrete sprader, concrete pump, asphalt paver / finisher.
Berdasarkan operasionalnya, alat berat terbagi menjadi :
  1. Alat berat yang statis (tetap atau tidak berpindah tempat)
  2. Alat berat dengan penggerak (dapat berpindah tempat)
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain :
  1. Fungsi yang dibutuhkan
  2. Volume pekerjaan dan kapasitas peralatan yang dibutuhkan
  3. Target waktu penyelesaian pekerjaan
  4. Metode konstruksi yang digunakan
  5. Faktor ekonomi
  6. Jenis dan lokasi Pekerjaan / Proyek
  7. Kondisi lapangan / lokasi pekerjaan
Untuk memilih dan menentukan alat berat yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pekerjaan terdapat beberapa langkah sebagai berikut :
  1. Kumpulkan data-data terkait dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, misalnya jenis dan item pekerjaan, kondisi dan lokasi lapangan pekerjaan, volume pekerjaan, dan target waktu penyelesaian pekerjaan yang membutuhkan alkat berat.
  2. Pelajari penggunaan metode pelaksanaan pekerjaan yang tepat sesuai volume pekerjaan.
  3. Pilih alat berat berdasarkan metode kerja dan kondisi lokasi pekerjaan, sesuaikan kapasitas alat berat dengan volume pekerjaan.
  4. Lakukan perhitungan untuk menentukan kapasitas produksi alat berat, jumlah alat berat yang dibutuhkan, biaya-biaya yang diperlukan untuk pengadaan alat berat tersebut.
  5. Jika dari segi teknis dan biaya memenuhi syarat, maka alat berat dapat didatangkan ke lokasi pekerjaan / proyek.
Yang harus diperhatikan juga, alat berat yang dipilih harus sesuai dengan kondisi material. Jika tidak maka akan menimbulkan masalah yaitu tidak efektif dan efisiennya penggunaan alat berat yang nantinya akan menimbulkan kerugian karena banyaknya waktu yang terbuang.

Biaya dari penggunaan alat berat terdiri dari Biaya Kepemilikan dan Biaya Operasional. Mengingat alat berat memerlukan investasi yang besar umumnya pengguna alat berat lebih memilih sewa alat berat daripada membelinya, apalagi jika penggunaannya tidak terlalu sering. 

Biaya penggunaan alat berat yang harus diperhitungkan antara lain :
Dalam perencanaan penggunaan alat berat kita harus mengetahui besarnya nilai tiap komponen biaya yang ada. Setelah itu baru kita dapat melakukan analisa dan perhitungan yang baik. Demikianlah sedikit ulasan mengenai alat berat, semoga bermanfaat...!

Posting Komentar untuk "Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi"