Mengenal Atap Sirap: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Kisaran Harganya

Atap Sirap Kayu

Rumahmaterial.com - Atap sirap sudah lama dikenal sebagai salah satu pilihan material atap yang memiliki nilai estetika tinggi. Meski populer di bangunan tradisional, seperti rumah adat atau villa, atap sirap kini semakin banyak digunakan pada rumah modern berkat tampilannya yang elegan dan daya tahan yang baik. 

Apa Itu Atap Sirap?

Atap sirap adalah jenis atap yang terbuat dari kayu yang dipotong tipis-tipis dan disusun secara tumpang tindih untuk membentuk lapisan penutup atap. 

Material ini banyak digunakan pada rumah tradisional dan bangunan berarsitektur alami. Ada 3 macam jenis atap sirap dilihat dari bentuknya, yaitu:

  1. Atap Sirap Runcing / Lancip, yaitu atap sirap pada bagian ujung depannya berbentuk Lancip atau segitiga.
  2. Atap Sirap Kotak / Persegi, yaitu atap sirap yang berbentuk kotak atau persegi
  3. Atap Sirap Oval, yaitu sirap yang bagian ujungnya berbentuk Oval.

Jenis Bahan untuk Atap Sirap

Kayu Ulin merupakan bahan utama yang sering digunakan untuk membuat atap sirap. Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan. Ada yang menyebut dengan nama kayu besi yang dalam bahasa asingnya sering disebut “Iron Wood”.

Material kayu Ulin ini terkenal sangat kuat, tahan terhadap air dan serangan rayap, dan mampu bertahan hingga puluhan tahun.

Kelebihan Atap Sirap

Menggunakan atap sirap memiliki sejumlah keuntungan, di antaranya:

  1. Bobot yang Ringan. Dibandingkan dengan jenis atap lain seperti atap beton, genteng keramik, atap sirap jauh lebih ringan sehingga tidak membebani struktur atap.
  2. Tampilan Estetis. Atap sirap memberikan kesan alami, klasik, dan elegan yang cocok untuk bangunan berkonsep tradisional maupun modern.
  3. Daya Tahan Tinggi. Khususnya untuk sirap dari kayu ulin, material ini mampu bertahan hingga puluhan tahun bahkan di kondisi cuaca ekstrem.
  4. Ramah Lingkungan. Kayu adalah material yang dapat terurai secara alami, sehingga penggunaannya lebih ramah lingkungan..
  5. Sifat Isolasi yang Baik. Atap sirap mampu menyerap panas sehingga memberikan suhu ruangan yang lebih sejuk, selain itu memiliki kemampuan yang baik untuk meredam suara sehingga lebih tenang.

Kekurangan Atap Sirap

Selain beberapa kelebihan di atas, ada beberapa kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memilih atap sirap:

  1. Perawatan yang Intensif. Atap sirap, terutama yang terbuat dari kayu alami, memerlukan perawatan rutin untuk mencegah jamur, lumut, dan pelapukan.
  2. Harga Relatif Mahal. Kayu berkualitas tinggi seperti ulin memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan material atap lain.
  3. Pemasangan yang Rumit. Proses pemasangan atap sirap memerlukan keahlian khusus untuk menghindari kebocoran dan agar hasilnya rapi dan kokoh. Jika bermasalah cukup sulit juga jika akan dibongkar pasang.
  4. Rentan Terhadap Api. Kayu adalah material yang mudah terbakar, sehingga kurang cocok untuk wilayah dengan risiko kebakaran tinggi.

Kisaran Harga Atap Sirap

Untuk atap sirap kayu Ulin biasa berukuran tebal 5 mm dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 8 cm untuk setiap kepingnya. 

Sebagai gambaran, umumnya supplier atap sirap menjual dalam satuan ikat yang berisi 80 keping kayu yang dijual dengan harga sekitar Rp.200.000 / ikat.

Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim dan bisa berbeda tergantung pada lokasi dan kualitas kayu yang Anda pilih.

Cara Pemasangan Atap Sirap Kayu

Pemasangan atap sirap membutuhkan keterampilan khusus untuk memastikan hasil yang rapi dan tahan lama. Berikut langkah-langkahnya:

  • Persiapan Rangka Atap. Pastikan rangka atap terbuat dari material yang kuat seperti kayu atau baja ringan. Jarak antar reng harus disesuaikan dengan panjang sirap yang akan dipasang.
  • Pemilihan dan Perendaman Kayu. Pilih kayu sirap berkualitas tinggi dan rendam dalam air selama beberapa hari untuk mengurangi resiko melengkung.
  • Pemasangan Sirap Secara Bertumpang Tindih. Mulailah memasang sirap dari bagian bawah atap. Tumpangkan setiap lapisan sirap sekitar 50% dari panjangnya untuk memastikan perlindungan maksimal terhadap air hujan.
  • Penggunaan Paku Anti Karat. Gunakan paku anti karat untuk menahan sirap agar tidak mudah lepas. Paku harus dipasang dengan sudut sedikit miring untuk mencegah retakan pada kayu.
  • Pemotongan dan Penyelesaian. Potong bagian ujung sirap yang berlebih menggunakan gergaji untuk mendapatkan hasil yang rapi. Pastikan semua sudut atap tertutup sempurna.
  • Pengecekan Akhir. Periksa seluruh permukaan atap untuk memastikan tidak ada celah yang dapat menyebabkan kebocoran.

Kesimpulan

Atap sirap adalah solusi atap yang tidak hanya estetis tetapi juga tahan lama, terutama jika Anda memilih material kayu berkualitas seperti ulin. 

Namun jangan lupa, Anda perlu juga mempertimbangkan biaya dan perawatan yang dibutuhkan. Jika Anda mencari atap yang memberikan nilai seni sekaligus fungsionalitas, atap sirap layak menjadi pilihan.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam menentukan material atap yang sesuai untuk rumah atau bangunan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan arsitek atau kontraktor terpercaya untuk mendapatkan hasil terbaik!

Posting Komentar untuk "Mengenal Atap Sirap: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Kisaran Harganya"