Atap Skylight Untuk Pencahayaan Alami Dalam Bangunan

Skylight

Rumahmaterial.com - Skylight adalah sebuah jendela atap atau pembukaan pada atap bangunan yang memungkinkan sinar matahari dan cahaya alami masuk ke dalam ruangan. 

Skylight biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik transparan yang diletakkan pada atap bangunan untuk menambah pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam ruangan.

Skylight dapat meningkatkan efisiensi energi di dalam ruangan dengan memanfaatkan sinar matahari untuk mengurangi kebutuhan penerangan buatan seperti lampu. 

Selain itu, skylight juga dapat memberikan nuansa interior yang menarik dan alami dengan cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan.

Skylight dapat ditemukan pada bangunan rumah, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan bangunan lainnya. 

Namun, perlu diingat bahwa instalasi skylight harus dilakukan dengan hati-hati dan profesional untuk menghindari kerusakan pada atap atau kebocoran air di dalam ruangan.

Apa saja material untuk membuat skylight?

Ada beberapa jenis material yang dapat digunakan untuk membuat skylight, di antaranya:

  1. Kaca: Sklylight yang terbuat dari kaca memberikan tampilan yang elegan dan mampu menahan sinar UV dan panas matahari. Namun, kaca juga bisa menjadi sangat berat dan kurang tahan terhadap benturan atau guncangan.
  2. Plastik: Sklylight yang terbuat dari bahan plastik, seperti polikarbonat, polymethyl methacrylate (PMMA), atau polyvinyl chloride (PVC), lebih ringan dan tahan terhadap benturan atau guncangan. Selain itu, skylight plastik juga lebih hemat biaya dibandingkan dengan yang terbuat dari kaca. Namun, skylight plastik lebih rentan terhadap goresan dan penuaan akibat sinar UV.
  3. Bahan komposit: Skylight yang terbuat dari bahan komposit, seperti fiberglass, memiliki kekuatan dan ketahanan yang baik terhadap cuaca dan kerusakan. Skylight komposit juga ringan dan tahan korosi. 

Pilihan material untuk skylight tergantung pada kebutuhan dan anggaran Anda. 

Namun, perlu diingat bahwa selain faktor estetika, pemilihan material skylight juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan, efisiensi energi.

Pemilihan posisi dan ukuran skylight dapat mempengaruhi seberapa banyak cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan. 

Apa saja yang harus dipertimbangkan dalam menentukan posisi dan ukuran skylight? 

Berikut ini adalah beberapa pertimbangan untuk menentukan posisi dan ukuran skylight:

  1. Ukuran ruangan: Semakin besar ruangan, semakin besar pula skylight yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang cukup.
  2. Arah matahari: Skylight sebaiknya ditempatkan di bagian atap yang memungkinkan sinar matahari langsung masuk ke dalam ruangan. Jika ruangan menghadap ke arah selatan, sebaiknya skylight ditempatkan di sisi utara atap. Sedangkan jika ruangan menghadap ke utara, skylight sebaiknya ditempatkan di sisi selatan atap.
  3. Ketinggian langit-langit: Skylight sebaiknya ditempatkan di atas ketinggian langit-langit sehingga cahaya alami dapat menyebar ke seluruh ruangan. Namun, jika langit-langit terlalu tinggi, skylight dapat ditempatkan di bagian tengah atap untuk memberikan efek visual yang menarik.
  4. Faktor keamanan: Skylight sebaiknya ditempatkan pada area yang aman dan terhindar dari risiko kerusakan atau kebocoran. Selain itu, skylight juga harus diperiksa secara berkala untuk memastikan keamanan dan kekuatannya.

Secara umum, ukuran skylight sebaiknya berkisar antara 5 hingga 15 % dari total luas lantai ruangan. Namun, ukuran skylight yang tepat tergantung pada berbagai faktor seperti ukuran ruangan, ketinggian langit-langit, dan posisi skylight di atap. 

Penting untuk berkonsultasi dengan ahli untuk memilih ukuran skylight yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bangunan.

Posting Komentar untuk "Atap Skylight Untuk Pencahayaan Alami Dalam Bangunan"