Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Masa Pandemi

Seperti kita ketahui beberapa waktu terakhir ini hampir di seluruh dunia sedang menghadapi permasalahan yang sama yaitu terjadinya pandemi karena virus covid 19.

Penyebaran virus yang sangat cepat tentunya membuat berbagai pihak memikirkan solusi dan pencegahan terhadap masalah kesehatan ini dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pada masa pandemi seperti sekarang ini pelaksanaan proyek konstruksi mau tidak mau juga harus sesuai dengan protokol kesehatan. Hal tersebut tentunya untuk mencegah proyek konstruksi menjadi klaster baru penyebaran virus.

Protokol kesehatan ini harus dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut. Karena jika tidak dipatuhi oleh semua pihak maka semua akan menjadi sia-sia karena masih ada celah untuk terjadinya penyebaran virus.

Apa saja protokol kesehatan dalam pelaksanaan proyek konstruksi? Simak ulasan rumahmaterial.com berikut ini.

Edukasi Pencegahan Covid 19

Misalnya dengan memberikan penyuluhan / penjelasan kepada seluruh pekerja secara rutin dan memasang banner atau poster di tempat yang strategis tentang cara mencegah penyebaran virus Covid 19.

Mengharuskan setiap pekerja memakai masker dan menjaga kebersihan dengan cara rajin mencuci tangan serta melakukan pembatasan interaksi antar pekerja dalam lokasi proyek.

Pemantauan kesehatan secara berkala

Setiap pekerja yang bekerja di lokasi proyek akan melalui pengecekan / pengukuran  suhu tubuh dipagi hari saat mulai akan bekerja dan siang serta sore hari setelah istirahat dan akan mulai bekerja kembali.

Jika suhu tubuh diatas 38° C maka orang tersebut tidak diperbolehkan masuk ke area proyek.

Melakukan rapid test untuk seluruh pekerja proyek pada awal pelaksanaan proyek dan jika ada tenaga kerja baru di area proyek, lebih baik lagi kalau dilakkan secara berkala.

Penyediaan fasilitas pencegahan Covid 19

Di area proyek harus tersedia Fasilitas pencegahan Covid 19 antara lain :
  • Peralatan kebersihan dan masker pelindung di area proyek
  • Ruang perawatan dan isolasi di area proyek
  • Bilik desinfektan untuk pekerja yang berfungsi membersihkan virus dan bakteri yang menempel pada pakaian dan permukaan tubuh. 
  • wastafel dan sabun cair (antiseptik) untuk sarana mencuci tanqan para pekerja di area proyek.
Tetapi Penggunaan bilik desinfektan harus menggunakan campuran bahan desinfektan yang tepat dan aman bagi manusia. Karena sebenarnya desinfektan merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus dan bakteri) pada objek permukaan benda mati.

Penyemprotan desinfektan yang terlalu sering langsung ke badan pekerja dalam bilik desinfektan dengan campuran bahan yang tidak tepat dan tidak aman bagi manusia bisa mengakibatkan iritasi kulit dan mengganggu pernafasan.

Untuk fasilitas cuci tangan dan sabun sekarang banyak yang menyediakan wastafel portable yang dihubungkan dengan pipa ke sumber air bersih atau ada juga yang menggunakan tangki air yang diberi kran.
Wastafel Portable dengan Pedal Injak
Lebih baik lagi jika kran wastafel portable tersebut menggunakan sistem injak dimana air dapat mengalir dengan menginjak pedal menggunakan kaki. Sistem ini meminimalisir kontaminasi pada tangan karena memegang kran air.

Membatasi interaksi dan mengurangi aktivitas pekerja keluar masuk area proyek

Salah satu caranya dengan menyediakan konsumsi untuk pekerja di area proyek, sehingga dapat mengurangi aktivitas pekerja keluar masuk area proyek dan interaksi dengan pihak lain diluar area proyek.

Selain itu perlu juga mengurangi jumlah pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek serta memberi himbauan agar tidak berkerumun di suatu lokasi tertentu.

Dengan mengurangi jumlah pekerja maka risikonya adalah durasi pelaksanaan proyek akan lebih lama karena produktivitas pekerja berkurang.

Penyemprotan desinfektan

Meurut peneltian, Virus Covid 19 dapat tetap hidup di udara hingga tiga jam, pada tembaga hingga empat jam, pada kardus hingga 24 jam, dan pada plastik dan stainless steel hingga 72 jam.

Karena itu perlu dilakukan penyemprotan desinfektan secara berkala di area proyek dan area yang dilalui setelah pelaksanaan kontruksi termasuk perangkat / peralatan kerja untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Bekerja sama dengan instansi kesehatan terdekat

Kerjasama dapat dilakukan dengan rumah sakit / klinik / lembaga kesehatan yang dapat dijadikan rujukan apabila pekerja memerlukan penanganan lebih lanjut.

Jika ada pekerja yang terindikasi terpapar virus Covid 19 maka proyek harus dihentikan sementara dan dilakukan isolasi mandiri serta penyemprotan desinfektan di seluruh area proyek. 

Demikian sedikit ulasan rumahmaterial.com tentang Protokol Kesehatan Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Masa Pandemi. Semoga bermanfaat dan kita semua selalu dalam keadaan sehat dan selamat.